International- Bagaimana keadaan Kyvi diukraina saat diserang oleh pasukan rusia dan keadaan warga juga tentara ukraina diserang oleh pasukan rusia itu, setidaknya sangant memilukan juga menyentuh bagi setiap manusia yang melihat keadaan itu, boleh dibilang sangat menderita juga tersisksa sangat berat. artinya penderitaan warga Kyvi juga tentara yang berada disana dimana mereka tidak mampuh buat memepertahankan daerah itu setidaknya ini sebuah persoalan bagi tentara didaerah itu hingga korban yang meninggal juga luka -luka sudah tidak bisa dikatakan bagaimana keadaanya.! Hingga Kyvi tidak dapat dipertahankan oleh ukraina.kerusakan yang terjadi setidaknya sangat fatal.! dan tentara yang tidak berhasil menyalamatkan diri atau warga sipil yang ada didaerah Kyvi pasti mengalami kematian atau paling tidak jika hidup juga mereka menrima siksaan atau di terbunuh dengan cuma -cuma. Melihat keadaan ini siapa yang tidak tersentuh melihat keadaan itu,? bagi mereka yang memiliki nurani atau jiwa kemanusiaan yang tinggi setidaknya melihat keadaan di Kyvi yang hancur kotanya juga keberadaan tentaranya tidak sedikit terbunuh dari phak ukraina setidaknya disini perlu dikerahkan Tim Ketua HAM, juga Tim, yang menyelidiki mengapa kejadian itu bisa terjadi dan sekarang kondisi Kyvi telah dikuasai oleh Rusia bagaimna caranya bisa dikembalikan kepada Ukarina.? Demikian andri elyus luntungan pengamat international mengatakan saat dimintai tanggapanya mengenai Kyvi.
Andri juga menambahkan jauh -jauh hari saya pernah mengatakan masalah Ukraina dengan Rusia seharusnya tidak pelu terjadi perang jika kedua kepala negara itu saling menghargai, artinya disetiap negara pasti punya zona peta wilayah, yang telah disepakati berapa luas masing -masing batas wilayah disana antara kedua pemimpin itu, seharusnya saling mengharagai batas wilayah yang telah diakui kedua belah pihak.! Persoalnya apakah antar mereka tidak pernah tahu mana wilayah batas negara mereka.? atau pura -pura tidak tahu.!. Seandainya Kyvi asli itu wilayaha Ukraina layakah rusia menyerang kesana.? seandai Rusia tahu itu Kyvi adalah milik Ukraina layakah Rusia mengambil daerah itu.?. Ini yang harus dipahami oleh Rusia, artinya saling menujukan kekuatan bukan hal hebat seharusnya Rusia perlu memahami arti menghargai, Artinya contoh kecil, jika anda merasa kaya apakah harus menghina orang miskin.? atau jika anda merasa orang harus mengusir orang miskin dedpan rumah anda, sebut memaksa orang itu menjual tanahnya kepada anda, jika tidak mau seluruh keluarga orang miskin kamu bunuh.!? Jika itu yang anda lakukan setidanya asli anda bukan manusia yang memahami siapa jati diri anda aslinya hanya manusia yang hidup mati pasti terjadi bagi siapa saja.Maksudnya tidak layak hidup menjadi serakah oleh sebab anda memiliki segalanya, belajar menghargai diri aslikah saya manusia atua hanya badan seperti manusia aslinya anda sedang dipinjam badannya oleh iblis akhirnya hidup anda keluar dari perlika mencintai seama seperti kamu mencintai diri sendiri. artinya jika anda mencintai diri anda layakah diri anda dikotori dengan segala bentuk bau bangkai dan segala prilaku anda bagaikan tidak pernah menjaga diri anda agar tetap suci dan harum wewangian bungah disaat sesama anda dekat dengan anda.!? ini contoh kecil saja, artinya belajar beradab dan menghargai antara sesama disini perlu. meskipun anda sebut sangat kaya bukan berart anda bisa berbuat segalanya terhadap sesama manusia.Maaf saya berkata seperti ini hanya sebatas mengingantkan kepada mereka yang asli masih memngaku manusia, kecuali anda bukan manusia, setidaknya saya tidak perlu menyentil anda. artinya jika anda asli sebagai manusia setidaknya paham apa yang saya katakan setidaknya hnaya sebatas menyadarkan. oke hanya ini yang saya bisa sarankan.
Ungkap andri.
Lihat keadaan Kyvi saat ini, lihat bagaiman korban yang tertinggal diKyvi seperti apa mereka disiksa juga diperlakukan tidak manusiawi juga dibunuh dengan cara -cara tidak manusiawi laykah seperti itu dibiarkan.!? Oleh sebab itu saya menhimbau kepada UNPBB juga kepada seluruh manusia dibelahan dunia segera tersentuh melihat keadaan ini. dan ingat sebagai manusia yang hidup didunia seharusnya punya rasa saling menghargai -saling melindungi juga saling membantu bukan saling membunuh.Firman Tuhan Jelas Kasihilah Sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Ini pesan saya. demikian andri mengahiri perkataannya ketika dihubungi melaui HP.
sperti apa yang dikatakan andri ternyata sangat asli bagaimana keadaan Kyvi Avdiivka berada di garis depan perang antara Kyiv dan Moskow selama hampir satu dekade. Pertempuran sengit terjadi di sana selama berbulan-bulan setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina hampir dua tahun lalu.
Penarikannya jauh lebih sedikit. Ketika militer Ukraina meninggalkan kota itu pada hari Sabtu, dan memberikan kemenangan terpenting kepada Rusia dalam beberapa bulan terakhir, hal itu terjadi dengan cepat dan kejam.
“Tinggalkan 300 orang (yang terluka),” konon diperintahkan oleh seorang tentara, “dan bakar semuanya.” Beberapa jam setelah pasukan Rusia mengibarkan bendera mereka di atas Avdiivka, sebuah cerita mengerikan muncul tentang beberapa tentara yang terluka yang gagal melarikan diri – dan kemudian terbunuh. Pasukan Rusia mencapai posisi mereka. Prajurit Ukraina di sana adalah bagian dari Brigade Mekanik Terpisah ke-110, menempati posisi yang dikenal sebagai Zenit. Ketika pasukan Rusia maju melalui Avdiivka minggu lalu, Zenit mendapat serangan hebat.
Tentara yang ditempatkan di sana berusaha mati-matian untuk melarikan diri dari reruntuhan kota, menurut Viktor Biliak, salah satu tentara di sana. Dalam postingan Instagram yang panjang dan seringkali suram, Biliak menggambarkan rute berbahaya yang terbentang di depan. “Tidak ada jarak pandang di luar. Itu hanya tentang kelangsungan hidup. Satu kilometer melintasi lapangan. Sekelompok anak kucing buta yang dipandu oleh drone. Artileri musuh. Jalan menuju Avdiivka dipenuhi mayat warga Ukraina,” tulisnya.
Akhirnya seorang komandan memberitahukannya melalui radio bahwa korban luka tidak akan dievakuasi. Enam orang tertinggal. Pesan yang mereka tinggalkan sulit untuk dibaca, kata Biliak.
“Keputusasaan mereka, malapetaka mereka. Itu akan selalu bersama kita. Yang paling berani adalah mereka yang mati,” katanya. Avdiivka telah berada di garis depan sejak kelompok separatis pro-Moskow merebut sebagian besar wilayah Donbas, termasuk kota terdekat Donetsk, pada tahun 2014. Pertempuran selama bertahun-tahun telah mengubah kota tersebut. menjadi benteng yang dijaga ketat, dengan benteng-benteng yang dibangun selama delapan tahun terakhir. Namun karena tentara Ukraina berada di bawah tekanan di beberapa titik di garis depan dan menghadapi kekurangan amunisi dan tenaga kerja, militer Rusia mungkin merasakan adanya peluang. Mereka menyerang daerah tersebut dengan serangan udara dan artileri sebelum mengintensifkan serangan darat.
Pasukan Ukraina pada akhir pekan lalu mengambil keputusan untuk meninggalkan kota tersebut, sehingga memberikan Rusia kemenangan paling signifikan sejak mereka merebut kota Bakhmut tahun lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan keputusan untuk mundur dibuat untuk “menyelamatkan nyawa tentara kami.” Di antara mereka yang terjebak dan dikepung adalah seorang sersan junior berusia 30 tahun dan petugas medis tempur dari wilayah Dnipropetrovsk bernama Ivan Zhytnyk, dengan tanda panggilan “Django .” Dia telah bertempur di Avdiivka selama hampir dua tahun, begitu pula Brigade ke-110.
Dia terluka parah dan tidak bisa bergerak.
Pada hari Kamis, dia dapat menghubungi saudara perempuannya Kateryna dan anggota keluarga lainnya melalui panggilan video yang emosional, panggilan yang kemudian mendapat liputan luas di Ukraina dan media sosial.Kateryna bertanya kepada kakaknya: “Jadi, apa, mereka… tidak ada yang datang? Teman-temanmu juga ada di sana (bersamamu), atau kamu sendirian?”
Zhytnyk menjawab: “Semua orang pergi, semua orang mundur. Mereka memberi tahu kami bahwa ada mobil yang akan menjemput kami. Dua kakiku patah, pecahan peluru di punggungku. Saya tidak bisa berbuat apa-apa…
Dia mengatakan ada setengah lusin tentara di posisi Zenit, empat di antaranya, seperti Zhytnyk, tidak bisa berjalan.
Kateryna menjawab: “Saya tidak tahu bagaimana… harus menelepon siapa,” katanya sambil menangis. “Saya tidak dapat memahaminya. Siapa yang akan menjemputmu?”
Tidak ada yang melakukannya.
Jurnalis Ukraina yang bekerja dengan Slidstvo.info kemudian berbicara dengan kerabat tiga warga Ukraina yang terluka di lokasi tersebut.
Kateryna mengatakan kepada Slidstvo.info: “Mereka telah menunggu kendaraan (evakuasi) selama satu setengah hari. Dan ketika mereka menyadari bahwa tidak ada yang datang menjemput mereka, mereka mulai menelepon semua orang. Ketika Ivan menelepon saya, dia sangat kesakitan, mereka telah memberinya semua yang tersisa, tapi mereka kehabisan obat-obatan dan makanan.”
Kamis malam, kerabat lainnya menghubungi Zhytnyk melalui tautan video, menurut Kateryna.
“Saudara laki-laki saya mengatakan bahwa komando telah menyetujui bahwa Rusia akan menghabisi mereka karena pasukan kami tidak dapat menangkap mereka,” kata Kateryna. Saat mereka berbicara, katanya, video tersebut menunjukkan pasukan Rusia memasuki posisi di mana orang-orang tersebut terjebak.
CNN belum melihat video itu.
Prajurit lain yang terjebak di Zenit adalah Andrii Dubnytskyi. Istrinya Liudmyla mengatakan kepada Slidstvo.info: “Kami berbicara pada jam 10 pagi (pada hari Kamis). Dia terluka di selangkangan, dia terhuyung-huyung, mencoba bercanda, mulai menangis. Lalu kami mengirim SMS…”
“Pesan terakhir pada pukul 12.00 bahwa dia akan ditangkap,” katanya.Pada hari Jumat, sebuah video diposting oleh seorang blogger militer Rusia yang menunjukkan mayat beberapa tentara. Video tersebut memuat lambang Brigade Slavia ke-1 Angkatan Darat Rusia, yang telah memasuki wilayah Zenit di selatan Avdiivka dua hari sebelumnya, menurut berbagai laporan.
Teks dalam video tersebut mengatakan bahwa video tersebut diambil pada hari Jumat di Avdiivka di “fasilitas unit militer.” Mereka menyebut pasukan Ukraina di sana sebagai Nazi dan mengatakan “hanya kematian yang menunggu Anda di tanah kami.”
Kateryna mengenali tubuh kakaknya dari pakaiannya dan dari botol air yang dipegangnya ketika Rusia merebut mereka dari posisi Zenit.
Biliak, prajurit yang mengunggah akun Instagramnya, mengenali Andrii Dubnytskyi karena memiliki tato berbentuk salib di lengannya.
Begitu pula dengan istri Dubnytskyi, Liudmyla, yang menemukan video tersebut pada larut malam. “Pada pukul 10:30 malam. Saya menemukan video ini, saya mengenalinya dari tatonya,” katanya.
“Dia dipanggil pada 8 Maret 2022, dan sejak itu dia selalu berada di Avdiivka… Putri saya berusia 4 bulan ketika dia dimobilisasi,” katanya kepada Slidstvo.info.
Ibu salah seorang prajurit juga mengalami hal yang sama.
Heorhii Pavlov, dengan nama panggilan “Panda,” telah menjadi prajurit kontrak sejak tahun 2015 dan telah bertugas di posisi Zenit selama setahun terakhir, menurut ibunya, Inna.
“Mereka menunggu tiga hari untuk mendapatkan mobil (evakuasi),” katanya.
“Tanggal 14 dia terluka, dia mendapat luka pecahan peluru, punggungnya… Aku sangat memohon padanya, Nak, menyerahlah, aku membutuhkanmu hidup – dia memiliki seorang anak kecil, berusia 5 tahun.”
“Dia bilang: Bu, saya pejuang,” kenang Inna kepada Slidstvo.info.
“Saya ingin percaya bahwa mereka masih hidup. Satu-satunya hal yang saya inginkan sekarang adalah menemukan putra saya,” katanya, Jumat.
Beberapa jam kemudian dia mengenali jenazah putranya dalam video berbahasa Rusia yang sama.
Brigade ke-110 mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak dapat memverifikasi rincian insiden tersebut dan berusaha memeriksa apa yang telah terjadi.
Seorang blogger militer terkenal Ukraina, Yurii Butusov, telah memposting nama keenam tentara yang tertinggal di posisi Zenit.
“Mereka yang terluka tidak dapat bergerak sendiri, dan tidak ada kendaraan evakuasi yang tersedia untuk mengangkut mereka. Karena Zenit sudah dikepung sepenuhnya, tidak ada kendaraan yang bisa lewat untuk evakuasi,” kata Butusov.
Tidak diketahui bagaimana tentara tersebut tewas, namun Butusov menuduh bahwa militer Rusia “mengeksekusi orang-orang yang terluka dan tidak berdaya, yang ditangkap dan tidak dapat bergerak.”
Kantor Kejaksaan Agung di Ukraina mengatakan penyelidikan telah diluncurkan terhadap “pelanggaran hukum dan kebiasaan perang, ditambah dengan pembunuhan berencana” dalam kasus tentara yang terluka.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Senin, Brigade Mekanik Terpisah ke-110 mengatakan bahwa mereka berusaha untuk bernegosiasi dengan pasukan Rusia untuk mengevakuasi pasukan yang terluka dari posisi Zenit setelah mereka dikepung sepenuhnya.“Mereka [setuju] untuk mengevakuasi kami yang terluka dan memberikan bantuan kepada mereka, dan kemudian menukar mereka (dengan tawanan perang lainnya). Tentara kami diperintahkan untuk menyelamatkan nyawa mereka,” bunyi pernyataan itu.
Brigade tersebut kemudian mengetahui tentaranya terbunuh dari video yang dirilis oleh pasukan Rusia.
“Perang itu kejam dan kami memperjuangkan kebebasan dengan harga yang mahal,” katanya.
CNN menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengomentari tuduhan terhadap pasukan Rusia di Avdiivka. (Rudolf Sarvova Ruisa.)