Info Indonesia Com-- "Mata warga dunia saat ini seperti melihat pers hanya sebelah mata,artinya seperti bahwa kondisi dijaman sekarang,mereka lebih dianggap kurang netral,dan terlihat berpihak,pada kelompok,yang saat ini dia berada,apa dikalangan,politik,pengusaha,Ironisnya jika ada yang terlibat dalam permainan politik." Jika seperti itu adanya posisi warga kecil dan masyarakat miskin berada dimana,dan siapa yang akan menyuarakan keluh -kesah mereka,cetus herbhet,penduduk imigran italia,yang sedang berada di etopia."keluhan Imigran ini tidak jauh berbeda seperti yang dikeluhkan oleh warga Indonesia,wewe,warga keturunan tiongwa,dia mengatakan seandainya pers sudah mulai terjun pada politik dan mereka seperti berpihak pada kelompok,disana akan luntur sebagai pers Independen,lantas didalam penyajian mereka disana akan terkontaminasi berbagai kepentingan,seandainya pers berani memisahkan diri dari berbagai kepentingan dan mereka siap mengambil resiko keluar dari koridor kepentingan politik setidaknya akan lebih berjalan bebas,dan berpikir bebas,tapi jika pers sudah mulai terkotak-kotak,ada yang ketarik kesana dan ada-juga ketarik kesini dan yang idependen hanya sebagian kecil,bisa dibayangkan seperti apa jadinya.?,"artinya di-sana ada dugaan jiwa pers tidak lagi merdeka,tapi anggap saja mereka hanya boneka yang sedang dimainkan oleh tangan politik." Mungkin kejadian ini dan mungkin juga pers disaat ini mereka yang sedang terbuai dengan permainan itu belum sadar bahwa dirinya sedang di permainkan oleh kenakalan pikiran para politisi yang sedang meremukan kebebasan pers.cetus-wewe.Apa yang dikatakan wewe dan herbhet,penilaian penulis ada benarnya artinya,dimana manusia hidup didalam dirinya belum punya prinsip kuat jangan coba-coba,bisa dibawa oleh siapapun untuk merubah pikiran,dimana para politisi memiliki wajah banyak dan tangan kotor yang mengikuti dibelakang itu tidak sedikit,ditambah lagi dibalik itu dia berpikir biasanya ada sepekulasi,munafik,dan berbagai pikiran jahat ada didalam dirinya,ditambah kotornya pengikut setia yang tidak terlatih buat melakukan kebaikan terhadap sesama,akhirnya jika kepala dia terusik tangan kejam bereaksi.Inilah yang dimiliki para politisi kotor dan penuh ambisi."Lantas buat apa pers harus berada disana,? dan buat apa juga pers harus ikut dengan segala permainan politik.yang akhirnya masyarakat menderita,dan warga miskin tertinggal suaranya,UU,Pers ada,Kode Etik Jurnalistik juga ada,disana jelas apa tugas dan fungsi pers,dan disana juga tertulis bahwa pers posisinya ada dimana,tapi kenapa,ada yang nakal dan tidak juga sadar bahkan mereka melakukan dirinya berkelompok,dan akhirnya pers bisa dibuat terkotak -kotak,seandainya pers tetap konsisiten Kompak.bahwa didalam diri pers adalah satu jiwa kebebasan diutamakan dan kepentingan luas yang dikedepankan setidaknya mereka tidak perlu terbawa arus politik, tapikenapa anda harus terkotak-kotak."Ada apa dengan anda hai para pers.?" Melihat semua ini adakah yang tersentuh,? jika- anda pers yang sejati,setidaknya,menyadari bahwa perbuatan itu tidak baik harus konsisten keluar,artinya jika mau menjadi politik,jangan mengunakan pers sebagai lompatannya,dan jika ingin menjadi penjilat buat nunmpang hidup diri anda,dengan cara menungangi,atau mengikuti jadi buntut pembesar hanya untuk agar anda bisa menumpuk harta, sebaiknya anda keluar dari pers,apa yang anda lakuklan bukan cerminan pers sejati,"tapi anda lebih cocok jadi salesman."Pers sejati dia bekerja tidak pernah berpihak,dan selalu berpikir jujur,menyampaikan apa yang dia lihat,dengar,juga didalam penyajian tidak ada rekayasa penulisan,artinya asli bahwa yang ditulis bukan karangan."jika anda pengrang lebih baik menjadi penulis Ex-naturalis,disana anda bisa berprilaku exentris."Namun demikian penulis menilai bahwa kehidupan pers,terkadang belum juga mendapat perhatian positif dari kalayak,seperti tidak sedikit berbagai keberhasilan pers,menyajikan tulisan,apa dikoran cetak,minguan,TV,Radio dan media Onliine,"Apa yang mmereka sajikan apa berbentuk tulisan klasik,kriminal,hukum,dan budaya,juga masalah keseharian yang terjadi dikalangan negara,apa kebijakn presiden,apa keluh kesah orang miskin,juga berbagai kehidupan yang terjadi dimuka penjuru dunia ini."apa penghargaan buat mereka dari warga masyarakat,politisi,dan dari pemrintah.?" Mungkindisaat ini masyarakat belum melihat lebih dekat bagaimana kehidupan menjadi-pers sejati dan menyajikan yang jujur,disana bilah semua pers mau menyajikan dengan kejujuran dan didalamnya kompak,artinya tidak ada istilah pers terpecah, menjadi berbagai bagian disana pers akan kuat oleh sebab sekarang pers seperti hanya menjalankan propesi sebatas mencari kehidupan akhirnya mereka rela melapas jabatannya menjandi pelacur,pers.seperti dia berada di kubuh partai politik,dan akhirnya penyajian tidak singkron.Terlepas semua itu harapan penulis,"mulai sekarang pers harus berani menarik diri dan keluar di berbagai unnsur politik,dan harus tetap berada diluar koridor itu,jangan pernah bisa terkontaminasi oleh politisi apapun. jika ini bisa.-saya yakin pers pasti bisa.".
Australia’s Prime Minister Just Can’t Win an Opinion Poll
A respected poll has found for the 30th straight time that Malcolm Turnbull’s governing Liberal party is less popular than the opposition.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar