International- kecamuk yang melanda ditimur tengah setidaknya Amggota Persrikatan Bangsa -Bngsa (UN.PBB) dapat menghimbau kepada yang sedang bertikai menuju meja perndingan dan saling menghargai batas wilaya teritorial sesuai Hukum internarional, artinya tidak saling mau menguasai ataupun saling mengklem, oleh sebab dimana diantara mereka disana sudah saling merasa paling benar kontruksi konflik bisa tejadi. Bukankah didalam Mou jelas bahwa setiap- tiap negara mereka harus saling mnghormati kedaulatan wilayah.! Artinya diantara kepala negara harus sepakat dengan aturan Hukum International.?. lantas mengapa diantara mereka jika asli membaca Mou mengenai teritorial justru ada saling menyerang. bagaikan mereka sama sekali mengabaikan Hukum International yang telah disepakati bersama itu.! oleh sebab itu saya sebagai pengamat Interntional menyayangkan kepada negara yang saat ini kurang patuh terhadap Hukum International itu. Demikian andri Elyus luntungan menyayangkan saat dimintai tanggapannya mengenai konflik yang erjadi ditimur tengah melaui HP baru ini.
Andri juga menambahkan keadaan perang bukan cara penyelesaian masalah melainkan jika perang hanya membuat keruskan besar juga kerugian kedua belah pihak juga menimbulkan korban jiwa lebih besar dari kedua belah pihak yang sedang bertikai tu. Bukankah Tuhan Mengajarkan kita Penuh Cinta kasih dan panjang sabar.? artinya agama mana pun tidak mengajarkan salng mebunuh ang ada harus saling mengasihi juga saling menghormati antara sesama manusia. lain lagi jika disana sudah bukan manusia, wajar disebut iblis atau bisa dibilang anda sedang kerasukan setan perang akhirnya prajurit yang meninggal dan warga sipil dan orang tak berdosa terbunuh tidak tersentuh.!?. jika itu adanya disini perlu Polisi dunia mengambil alih buat mengusir Setan dan Iblis yang menjelma seperti manusia itu.! Dan UN PBB. perlu mengambil sikap tegas bagi mereka yang sebut saja sedang kerasukan setan perang itu agar disadarkan dengan cara tindakan tegas. ditegur melalui Hukum International, Atau ditegur dengan Empat pilar yang dicita-citakan oleh seluruh bangsa dibelahan dunia yaitu perdamaian dunia.Ini dapat saya katakan. Demikian andri elyus luntungan menghairi perkataannya. pada Online.
Apa yang dikatakan andri itu ternyata direspon oleh senior anggota UN PBB-Seorang pejabat senior PBB pada hari Selasa mendesak Dewan Keamanan untuk berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah setelah serangan udara mematikan terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus. Saat memberikan pengarahan kepada para duta besar sehari setelah serangan itu, Asisten Sekretaris Jenderal Khaled Khiari menekankan perlunya menahan diri.
“Kami mengimbau Dewan hari ini, seperti yang kami lakukan setiap bulan, untuk terus secara aktif melibatkan semua pihak terkait guna mencegah eskalasi lebih lanjut dan memperburuk ketegangan yang merusak perdamaian dan keamanan regional,” katanya. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengutuk serangan itu, kata Juru Bicara PBB pada hari Selasa, menegaskan kembali bahwa prinsip tidak dapat diganggu gugatnya gedung dan personel diplomatik dan konsuler harus dihormati dalam semua kasus.
Sekjen PBB mengingatkan semua pihak untuk menghormati semua kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, dan mendesak semua pihak untuk menghindari serangan yang dapat merugikan warga sipil dan merusak infrastruktur sipil.
Khiari mengatakan Iran mengirim surat serupa kepada Sekretaris Jenderal dan Dewan Keamanan pada hari Senin yang menyatakan bahwa Israel telah menyerang gedung diplomatiknya di Damaskus, menewaskan sedikitnya lima personel, termasuk penasihat senior militer, dan melukai lainnya.
Laporan media selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 13 – tujuh personel Iran dan enam warga Suriah, tambahnya, sebelum mengulangi kecaman Sekretaris Jenderal. “Kedaulatan dan integritas teritorial Negara-negara Anggota harus dihormati sesuai dengan hukum internasional,” kata Khiari, yang portofolionya mencakup urusan politik dan pembangunan perdamaian serta operasi perdamaian.
“Tataan internasional yang berdasarkan aturan sangat penting bagi perdamaian dan keamanan internasional, yang mana Dewan ini diberi mandat untuk memeliharanya.”
Dia ingat bahwa Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, telah terus memberi tahu Dewan Keamanan mengenai kekerasan yang tak henti-hentinya terjadi di negara tersebut, yang baru-baru ini menandai perang selama 13 tahun.
Enam tentara asing beroperasi di wilayah Suriah dan berdampak pada kehidupan warga sipil dan membuat penyelesaian konflik secara damai semakin sulit dicapai. “Di antara serangan-serangan tersebut, serangan yang semakin mematikan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah telah dikaitkan dengan Israel, terutama sejak konflik saat ini dengan Hamas di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober. Sumber terbuka telah melaporkan setidaknya selusin serangan serupa sejak awal tahun ini,” katanya.
“Meskipun Israel jarang mengaku bertanggung jawab atas insiden-insiden ini, para pejabatnya telah berulang kali mengakui operasi militernya di Suriah dan menyatakan bahwa operasi serupa akan lebih sering terjadi di masa depan,” tambahnya, menggarisbawahi perlunya keterlibatan Dewan yang berkelanjutan.
Khiari menyimpulkan dengan menggarisbawahi seruan Sekretaris Jenderal untuk menahan diri.
“Setiap kesalahan perhitungan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas di wilayah yang sudah bergejolak, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga sipil yang telah mengalami penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah, Lebanon, Wilayah Pendudukan Palestina, dan Timur Tengah,” katanya.
Pedersen, Utusan PBB untuk Suriah, juga memperingatkan bahaya kesalahan perhitungan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa yang mengutuk serangan tersebut.
“Pada saat kekerasan dan bahaya meningkat di kawasan, alih-alih terjadi eskalasi, para pelaku harus benar-benar menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional. Sangat penting bagi semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” katanya.( Atonov Amerika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar