|
|
Dunia maya dan sekitarnya setidaknya jika dipahami dengan benar tidak perlu harus saling berlebihan atau mengusik kepemilikan orang lain atau meremtas, atau sebut saja mengambil Admin Orang atau sebut menjegal kepemilikan data pribadi orang. seandainya hal ini bisa terjadi anggap mereka baru belajar menggunakan dunia maya atau sebut baru melek menggunakan dunia maya. Persoalan menggunakan dunia maya tidak jauh bedanya mendengar berita, atau membaca koran, dimana hal itu tersajikan disana juga ramai menjadi perbincangan, ada yang menyadap dengan rekaman jika di radio ada juga yang menyadap melalui HP. jika dia melihat di TV, jika di koran boleh juga dia menyimpan berita itu atau mengopi berita itu setelah itu disebarkan lagi kepada warga yang tidak terjangkau koran atau radio juga TV. inilah yang terjadi dijaman itu, belum terlalu canggih, sekarang dunia telah maju dan setiap rumah mungkin saja sudah punya fasilitas Internet. Dengan semua kemajuan itu setidaknya, yang perlu disadari adalah saling menghargai juga saling bisa memaklumkan selama dalam batas yang wajar apa yang mau diributkan. Yang paling fatal dimana dia menggunakan dunia IT, disalah gunakan, menyebarkan berita Bohong, menyebarkan berita rasisme, menyebarkan konten yang tidak sopan, seperti Porno Grafi juga penyebaran yang kurang baik. Jika hal ini dilakukan setdaknya baru perangkat hukum Kriminal hadir buat mengambil langkah tindakan. selama sajian didalam konten mereka tidak melanggar segala ketentuan Kriminal apa yang mau diributkan.! Demikian andri elyus luntungan pengamat international mengatakan kepada online sore ini saat dimintai tanggapannya adanya Dibelahan negara terjadi dugaan pelaku rentas.
Andri juga menambahkan persoalan kata rentas cukup luas dan bisa dikatakan mengembangkan berita yang kamu muat atau sebut lainnya, jika diarahkan kesana.! dan kata rentas itu sendiri berlaku dari perbadi yang karyanya dikembangkan bukan terimakasih justru merasa dikutip dan dia mungkin tidak enak atau bisa dibilang oleh sebab dia angkuh sehingga segala karya dia dimana dikutip bukan bangga justru merasa dicuplik. Cetus andri. Bagi hal seperti itu bukan hal besar, dan bagi saya sebagai pengamat setidaknya bagi mereka yang jika karyannya dikutip dia justru merasa tersinggung artinya dia tolol, dan kurang memahami budaya sastra yang baik. Seperti saya sebagai pengamat jika karya saya dikutip atau digandrungi justru ingin terus berkarya, bukan justru menegur sajak saya mengapa dibaca anda.! artinya jika sajak anda dibaca banyak orang dan disebar luaskan kepada orang lain setidaknya anda harus bangga bukan justru memarahi karangan sajak anda dibaca. Jika pesaoalanny mengutip.! namun jika persoalannya mencuri data atau merentas lain.!? Merentas seperti ID. Anda dibobol diganti dengan-nama orang lain itu namanya rentas, oleh sebab ID sifatnya Pribadi. ini gambaran dasar dari saya, diluar itu silahkan anda coba cari tahu kepada yang lain mengenai Rentas itu. dunia barat mereka seandainya sibuk sedang keranjingan dugaan adanya dinegaaranya rentas atau mencuri data setidaknya berarti dia menyimpan datanya tidak aman, atau sebut saja sembrono akhirnya mudah dicuri atau diambil orang. Maksudnya jika pencurian data, namun jika mengutip atau mengopi itu bukan mencuri, sebut saja ada sampah dijalan kamu ambil dan kamu taruh ditempat sampah, atau kamu taruh ditempat yang baik masa disebut mencuri.Tidak jauh berbeda kamu mengopi data dan kamu taruh ditempat yang baik itu bukan mencuri melainkan kamu hebat jumpa sampah kamu taruh ditempat yang baik, berarti anda menghargai orang membuang sampah itu. inilah perumpamaan yang dapat saya katakan rentas atau mencuri data atau mengutip atau mengopi data jelas bukan mencuri. Demikian andri mengahiri perkataannya menganai rentas dimata pengamat international- Apa yang dikatakan andri setidaknya terjadi bersebrangan denagan diluar sana-Sebuah kelompok peretas Rusia memperoleh akses ke beberapa akun email para pemimpin senior Microsoft, raksasa perangkat lunak itu mengungkapkan dalam pengajuan peraturan pada Jumat sore.
“Tim keamanan Microsoft mendeteksi serangan negara terhadap sistem perusahaan kami pada 12 Januari 2024, dan segera mengaktifkan proses respons kami untuk menyelidiki, mengganggu aktivitas jahat, memitigasi serangan, dan menolak akses lebih lanjut dari pelaku ancaman,” Keamanan Microsoft Response Center mengatakan dalam sebuah posting blog. “Microsoft telah mengidentifikasi aktor ancaman tersebut sebagai Midnight Blizzard, aktor yang disponsori negara Rusia yang juga dikenal sebagai Nobelium.” Nobelium, khususnya, adalah kelompok yang sama yang bertanggung jawab atas pelanggaran SolarWinds yang terkenal pada tahun 2020.
Peretas dapat memperoleh akses ke “persentase yang sangat kecil dari akun email perusahaan Microsoft,” tambah postingan blog tersebut, termasuk akun milik anggota tim kepemimpinan senior dan karyawan di departemen keamanan siber dan hukumnya.
Perusahaan mengatakan bahwa peretas dapat mengambil beberapa email dan dokumen terlampir, meskipun penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang tampaknya mencari informasi terkait dengan Midnight Blizzard itu sendiri. Hal ini mencerminkan apa yang dilakukan kelompok yang sama ketika mereka menggunakan perangkat lunak palsu yang dibuat oleh SolarWinds untuk menyusup ke lembaga-lembaga AS pada tahun 2020 – dan kemudian berusaha melacak bagaimana pemerintah AS merespons gangguan tersebut. Microsoft mengatakan pihaknya sedang dalam proses memberi tahu karyawan yang emailnya telah dirusak. diakses. Saat ini tidak ada bukti bahwa peretas memiliki akses ke lingkungan pelanggan atau sistem AI, kata Microsoft.
Serangan itu dimulai pada akhir November 2023, kata perusahaan itu, dan peretas memperoleh serangan awal menggunakan apa yang disebut “serangan semprotan kata sandi.” Penyemprotan kata sandi mengacu pada upaya mengakses sejumlah besar akun menggunakan kata sandi yang umum diketahui.
Perusahaan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan akan terus bekerja sama dengan penegak hukum dan regulator yang sesuai, dan berjanji untuk membagikan lebih banyak informasi kepada publik ketika informasi tersebut tersedia.
Serangan tersebut menyoroti “risiko berkelanjutan yang dihadapi semua organisasi dari pelaku ancaman terhadap negara yang memiliki sumber daya yang baik seperti Midnight Blizzard,” kata perusahaan itu.
Sistem Microsoft telah menjadi sasaran berbagai upaya peretasan tingkat tinggi baru-baru ini. Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur tidak segera menanggapi permintaan komentar CNN mengenai peretasan tersebut pada hari Jumat. Microsoft menolak permintaan komentar tambahan.
Dalam pernyataan melalui email kepada CNN, FBI mengatakan: “FBI mengetahui insiden tersebut dan kami dengan rajin bekerja sama dengan mitra federal kami untuk memberikan bantuan. Seperti biasa, kami mendorong setiap korban insiden dunia maya untuk menghubungi kantor lapangan FBI setempat.” (Dhont Boscho Amerika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar