|
|
Keadaa Amas yang pernah menyakiti hati warga Israel setidaknya sebuah bukti masi ada kelompok ekstrimis yang berprilku tidak punya toleransi, atau sebut perlaku sadis buat melukai manusia yang tidak berdosa sempat berlaku terhadap manusia lainnya, yang dilakukan kelompok Amas. akhirnya menimbulkan peperangan hebat. antara Amas dan Israel dijalur gajah, bayangkan siapa yang tidak marah jika orng tidak berdosa tiba -tiba dibrondong oleh kelompok Amas, yang sedang merayakan pesata . hari keagamaan Israel, oleh kelompok Amas dibrondong senjata dieksekusi tanpa prikemanusiaan melihat kejadian itu setidaknya sangat jelas bahwa ada kelompok ekstrimis yang bernama Amas, itu dia tidak punya rasa toleransi membantai orang tidak bersenjata seenaknya. ini awalnya terjadi gejolak di jalur gaza itu oleh sebab Amas mendahulu menyerang orang tidak berdosa dan tidak bersenjata dieksekusi dengan sadis. Melihat cara Amas yang sadis itu Israel membalas dengan berutun sambil mencari seluruh persembunyian ektrimis Amas berada itu. Dan perang akhirnya meluas seakan -akan Israel dituduh perang melawan Palestina dan berbagai rumor yang kurang beraturan dilemparkan kepada Israel padahal Israel tidak perang dengan Palestina melainkan mencari kelompok separatis amas yang telah membunuh puluhan ribu warga dunia yang tidak berdosa itu dari kejadian itu akhirnya Israel membalasnya dan mencarinya seluruh persembunyian ekstrimis Amas itu. demikian andri elyus luntungan pengamat inetrnational mengatakan pada online mengenai Israel dan amas terus berseteru. melalui HP.
Andri juga menambahkan sekarang tingggal bagaimana caranya UNPBB. mereka rapat dan menegur kembali agar prilaku Amas tidak perlu ada di palestina, maupun dinegara mana pun, artinya jika disebuah negara disana menyimpan ekstrimis yang brutal senjata setidakna perlu dibubarkan. demikian andri menghimbau kepada UN PBB.
Apa yang dikatakan andri disabut Oleh seluruh Anggota Un.PBB- Demikaian dalam rapat meja bundar diUN-PBB-Kebencian tumbuh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, dan dunia harus mengecam keras kekuatan-kekuatan yang memecah belah, terutama setelah serangan teror yang mengerikan pada tanggal 7 Oktober di Israel, kata Sekretaris Jenderal PBB pada hari Jumat, saat membuka upacara di Aula Majelis Umum untuk memperingati korban Holocaust. “Kita semua – para pemimpin dan warga negara – mempunyai tanggung jawab untuk mendengarkan dan belajar dari para penyintas dan korban dengan mengutuk kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan ini, berupaya memberantas antisemitisme dan segala bentuk kefanatikan, kebencian dan intoleransi dan dengan menemukan sebuah jalan menuju masa depan bersama, aman dan inklusif bagi semua,” kata Sekjen PBB António Guterres.
“Hal ini sangat penting di dunia yang berbahaya dan terpecah saat ini dan beberapa bulan setelah serangan teror Hamas yang mengerikan, yang menewaskan begitu banyak warga sipil Israel yang tidak bersalah dan warga negara lain,” katanya. mengenang para korban Holocaust, yang diperingati pada tanggal 27 Januari, upacara tersebut berfokus pada tema pengakuan atas keberanian luar biasa para korban dan penyintas. Dunia harus bertekad untuk “melawan kekuatan kebencian dan perpecahan”, lanjutnya.
Kebencian antisemit yang memicu Holocaust tidak dimulai dengan Nazi atau berakhir dengan kekalahan mereka, katanya, namun didahului oleh diskriminasi, pengusiran, pengasingan dan pemusnahan selama ribuan tahun. “Hari ini, kita menyaksikan kebencian menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. kecepatan,” kata Sekjen PBB. “Di dunia daring, hal ini telah berpindah dari kelompok marginal ke arus utama.”
Untuk memerangi kebencian, ia mendesak semua orang untuk bersuara.
“Jangan pernah kita diam dalam menghadapi diskriminasi, dan jangan pernah bertoleransi terhadap intoleransi,” ujarnya. “Mari kita bersuara demi hak asasi manusia dan martabat semua orang. Jangan pernah melupakan rasa kemanusiaan satu sama lain, dan jangan pernah lengah.” Selain Program Penjangkauan Holocaust, Strategi dan Rencana Aksi PBB mengenai Perkataan Kebencian menetapkan panduan strategis di tingkat nasional dan global.
“Kepada semua orang yang menghadapi prasangka dan penganiayaan, izinkan kami mengatakan dengan jelas: Anda tidak sendirian,” kata Guterres. “Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung Anda.”
“Hari ini, dari hari-hari lainnya, kita harus ingat bahwa demonisasi terhadap pihak lain dan penghinaan terhadap keberagaman merupakan bahaya bagi semua orang, bahwa tidak ada masyarakat yang kebal terhadap intoleransi dan hal yang lebih buruk lagi, dan bahwa kefanatikan terhadap satu kelompok adalah kefanatikan terhadap semua kelompok.” Dennis Francis, Presiden Majelis Umum, mengatakan, dalam pesan video yang direkam sebelumnya, bahwa meningkatkan ingatan dan pendidikan mengenai Holocaust sangat penting untuk memastikan bahwa kejahatan genosida tidak pernah dipandang sebagai hal yang normal atau dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun dan untuk berupaya memastikan hal tersebut tidak terjadi. tidak pernah terulang kembali. “Saat ini, mereka yang tewas secara tragis dan mereka yang selamat adalah kekuatan besar di balik semua yang kita lakukan di PBB untuk menyelamatkan generasi penerus dari momok perang, untuk memajukan dan membela hak asasi manusia dan bekerja tanpa henti demi terciptanya perdamaian yang lebih adil dan dunia yang damai,” katanya.
Kisah-kisah para korban dan penyintas adalah pengingat akan “tugas kita untuk melawan kebencian dan intoleransi” di tengah meningkatnya ujaran kebencian di seluruh dunia seiring dengan meningkatnya antisemitisme dan xenofobia. “Kita tidak bisa dan tidak boleh berpuas diri,” katanya. “Hari ini dan setiap hari, kita harus berkomitmen kembali untuk mengatakan lebih dari sekedar ‘tidak pernah lagi’. Kita harus menjalani hidup kita setiap hari dengan mantra ini. Holocaust selamanya harus menjadi peringatan bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap kebencian, rasisme, prasangka, dan intoleransi yang meluas.” (Dhont Boscho Amerika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar