Amerika- '' Jangan pernah Katakan Benci pada seseorang disaat dalam bisnis ada yang bersebrangan,!-didalam bisnis pasti disana selalu ada perdebatan juga persaingan pola penanganan ditambah saling merasa memiliki saham paling besar, ketidak sepemahaman mengenai pengelolaan, dan adanya saling merasa dirinya paling hebat dan punya otoritas disanalah persoalan akan terjadi''. Demikian andri elyus luntungan sebagai pengamat Interntational mengatakan kepada online melalui HP saat ditanya mengenai persaingan Bisnis didalam perusahan mengenai Saham pemegang siapa yang punya otoritas didalam perusahan.!?. Andri mengatakan setiap perusahan jika tidak berdiri sendiri biasanya dia menjual saham atau dengan cara lain, ?. ini yang terjadi, bagi setiap perusahan besar. dengan kata lain dimana disana ada sebuah perusahaan besar jika tidak memiliki cukup modal biasanya mengandaikan surat berharga, atau mencoba menjual sahamnya sesuai nilai yang dia butuhkan atau mencari Infestor yang siap buat menginfesnya. ini yang terjadi dimana sebut saja perusahan itu belum kuat mandiri sendiri. Ärtinya bagi perusahaan yang kuat modalnya setidaknya dia tidak perlu menjual saham atau Infes dari luar sana-melainkan dia menjual produk hasil yang dibuat setelah itu jika ada untung menyimpan difisanya sebagai sifla untuk memperkuat keadaan perusahaanya itu. Artinya jika ada sebuah perusahan disana terjadi perselisihan atau sebut dalam rapat direksi terjadi perdebatan dan bersebrangan pertanda peusahan itu bukan milik perorangan melainkan terjadi asmilasi modal atau sebut Infes, atau saham gabungan.Cetus andri.
Andri menambahkan bagi siapa saja dimana dia memiliki sebuah usaha atau sebut perusahan anggap produknya setiap detik besar peminatnya biasanya kastamer untuk bisa mendapat produk itu harus inden atau pesan dulu sebelum membeli, oleh sebab barang itu sebut saja sebelum dipasarkan sudah habis terjual, atau sulit didapat. akhirnya konsumen buat bisa mendapat barang itu jika tidak memesan pasti tidak mendapatkanya oleh sebab produknya terbatas dan terlalu besar peminatnya sehingga konsumen berlomba buat bisa mendapat barang itu.!? Ungkap Andri.
Andri Juga- mengatakan, bagi tungkulak uang atau pemaian bursa efek biasanya jika melihat ada sebuah perusahan yang setiap detik daya lakunya tinggi, biasanya dia tidak segan -segan buat menaruh infes sepontanitas sambil menunngu keuntungan setiap jam yang diadapatkan. Ini bisannya yang terjadi dimana perusahan yang disebut sedang primadona. Artinya setiap perusahan yang kurang memiliki daya saing tinggi sebut saja dia tertinggal jauh dan produknya lemah daya beli pasti jarang sekali peminat yang mau infes kesana. oleh sebab itu disaat peminat kurang daya saing lemah dan produknya tidak sempat terjual baik, disana tidak menutup kemungkinan mulai lesu pertumbuhan pruduk yang dibuat, oleh-sebab jika dia produksi dibuat banyak namun peminat sepi akhirnya produknya mengendap digudang- setidaknya menjadi perobelum dan rusak. inilah sekelumit kecil sebuah perusahan dimana produknya sebut saja tidak dikenal dan minim pembeli.Akhirnya untuk menutupi biaya produksi rasionya dilelang atau dengan teori menjual produk dengan didampingi diberi hadia dan lain sebagainya. ini sekelumit usah bisnis. Dan Ironisnya dimana sebuah perusahan yang didalamnya terlalu banyak pemilik modalnya sebut pemilik saham- dimana merugi biasanya mereka saling berlomba buat menarik uangnya sebelum perusahan itu bangkrut atau tidak produksi. dalam keadaa seperti itu biasanya terjadi saling menyalahkan atau saling bersebrangan pendapat dan terkadang jika keadaan terpaksa antara mereka saling lepas tanggung jawab. inilah dalam bisinis diamana terjadi keos. Menurutnya.
Ketika Andri dimintai tanggapan menganai
Elon Musk mengatakan dia menginginkan saham Tesla yang jauh lebih besar daripada saham yang telah menjadikannya orang terkaya di dunia.Dalam serangkaian postingan pada Senin malam X, Musk mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadikan Tesla menjadi pemimpin dalam kecerdasan buatan dan robotika tanpa rencana kompensasi yang akan memberinya kepemilikan sekitar 25% saham perusahaan. Jumlah tersebut berarti dua kali lipat dari sekitar 13% saham yang dimilikinya saat ini. “Saya merasa tidak nyaman mengembangkan Tesla menjadi pemimpin dalam AI & robotika tanpa memiliki ~25% kendali suara. Cukup untuk menjadi berpengaruh, tetapi tidak terlalu berpengaruh sehingga saya tidak bisa digulingkan,” tulis Musk dalam postingan di X. “Kecuali jika itu masalahnya, saya lebih suka membuat produk di luar Tesla.”
Khususnya, Musk memegang lebih dari 20% saham di Tesla sebelum dia menjual sejumlah besar saham untuk membeli X, perusahaan media sosial yang dia beli lebih dari setahun yang lalu seharga $44 miliar. Tesla tetap menjadi pemimpin dalam kendaraan listrik, tetapi persaingannya mulai berkembang. Musk mengatakan masa depan perusahaannya terletak pada AI dan robotika. Pada bulan Januari 2022, dia mengatakan melalui telepon dengan analis Wall Street bahwa dia yakin tujuan perusahaan untuk membuat robot humanoid adalah teknologi terpenting yang sedang dikembangkannya. Musk mengatakan tentang robot yang direncanakannya, “Saya pikir ini memiliki potensi untuk menjadi lebih signifikan daripada bisnis kendaraan dari waktu ke waktu.” Robot ini terutama belum siap untuk tayang perdana: Diperkenalkan pada Hari AI perusahaan pada bulan September, robot tersebut, dijuluki Optimus oleh Tesla, berjalan dengan kaku di atas panggung, melambai perlahan ke arah penonton dan memberi isyarat dengan tangannya selama kurang lebih satu menit. Namun demikian, Tesla percaya pada masa depan yang dipimpin robot, dan investor telah membuat sahamnya melonjak selama setahun terakhir dengan harapan Musk & Co. dapat memberikan inovasi yang mendorong perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
Jadi, sinyal apa pun bahwa Musk tidak akan melanjutkan pekerjaannya di Tesla dapat menimbulkan ketakutan bagi investor. Saham Tesla (TSLA) turun 1.5% dalam perdagangan premarket Selasa. Musk telah menjalani beberapa tahun tanpa rencana kompensasi baru. Bernilai $56 miliar ketika diumumkan pada tahun 2018, rencana sebelumnya adalah paket gaji terbesar untuk CEO mana pun dalam sejarah. Kesepakatan itu begitu besar sehingga Musk dan Tesla menghadapi gugatan pemegang saham atas paket tersebut tahun lalu, dan mereka terus menunggu keputusan Pengadilan Delaware Chancery mengenai apakah bayarannya berlebihan.
Penggugat utama dalam gugatan tersebut mengklaim bahwa Musk mengeksploitasi kendalinya atas perusahaan dan dewan direksi untuk mendapatkan paket gaji yang besar dan mengatakan bahwa Musk memiliki insentif yang cukup sebelum dia mendapatkan tambahan saham dalam jumlah besar karena dia sudah memiliki cukup kepemilikan atas perusahaan tersebut. Musk dan dewan direksi Tesla dituduh melanggar kewajiban fidusia mereka atas pemborosan dan pengayaan yang tidak adil. Musk pada hari Senin mengatakan dia dan Tesla sedang menunggu keputusan dalam kasus ini sebelum mereka menyetujui paket gaji baru.
“Saya harus mencatat bahwa papan Tesla sangat bagus,” kata Musk dalam postingan X. “Alasan tidak adanya 'rencana kompensasi' baru adalah karena kami masih menunggu keputusan dalam kasus kompensasi Delaware saya.”
Musk kemudian mengatakan dia memberi tanda kutip pada “rencana kompensasi” karena dia terutama mengkhawatirkan jumlah kepemilikan yang dia miliki. CEO Tesla berpendapat bahwa pengaruhnya terhadap perusahaan terlalu kecil dan khawatir bahwa manajer aset yang memiliki saham besar di Tesla, seperti Fidelity dan BlackRock, dapat melemahkan kemampuannya untuk mengubah perusahaan jika ia berusaha membawanya ke arah yang baru. “Jika saya memiliki 25%, itu berarti saya berpengaruh, tetapi dapat dikesampingkan jika dua kali lebih banyak pemegang saham yang memilih saya dibandingkan saya,” tulis Musk. “Pada 15% atau lebih rendah, rasio pro/kontra yang mengesampingkan saya membuat pengambilalihan oleh pihak yang meragukan menjadi terlalu mudah.”
Banyak perusahaan teknologi memiliki sistem pemungutan suara dua kelas, di mana pendiri atau pemimpin awal seperti Musk memiliki banyak suara untuk setiap saham guna mempertahankan pengaruh mereka yang sangat besar terhadap perusahaan. Mark Zuckerberg, misalnya, memegang 61% hak suara di Meta meskipun Vanguard, BlackRock, dan Fidelity memiliki lebih banyak saham Meta daripada dia.
Namun Musk mengatakan sistem kelas ganda di Tesla tidak dapat dijalankan, dan menyalahkan “Delaware pasca-IPO”. Tidak jelas apa yang dimaksud Musk dengan hal itu. Regulator telah menolak struktur kepemilikan semacam itu, namun hal tersebut masih diperbolehkan. Apa yang anda tanyakan ini setidaknya saya sebagai pengamat International sama sekali tidak berkaitan dengan saya. Namun demikian saya sebagai pengmat setidaknya sudah mengukur dengan rasio, maksudnya mereka berdebat atau beselisih setdaknya saling menujukan akuntabilitas. atau sebut saling merasa kagum didalam perusahan itu. dan saling merasa punya otoritas didalam perushan itu. ini dasar penmahaman awal. artinya saya sebagai pengamat setidaknya kurang penting buat menilai sebuah Indifidu perusahan orang melainkan saya berbicara rasio global mengenai sebuah perusahan diamana kempimilikannya kurang modal. bukan menilai keterangan seseorang yang seperti menilai Elon Musk , apa urusannya bagi saya. yang jelas Tesla, seluruh dunia tahu bahwa itu kelompok pengusaha kuat dan tidak diragukan lagi.Kebetulan saya sebagai pengamat tidak mau masuk kemasalah itu. oleh sebab mereka -mereka itu orang yang sebut sangat hebat didalam negaranya. oleh sebab itu maaf saya tidak perlu masuk kesana mohon anda mengerti ya. demikian andri Elyus luntungan mengahiri perkataannya. (Dhont Bosco Amerika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar